Wednesday 20 February 2013

Tuesday 12 February 2013

I.PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik) (Wikipedia, 2010).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya (Wikipedia, 2010).
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci gembok (enzim bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri dan komplemen yang sama persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai dalam menjelaskan cara kerja enzim. (Wikipedia, 2010)
B . Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah
1. Mngetahui cara kerja enzim.
2.Melihat cara kerja enzim dan factor-faktor yang mempengaruhinya.

II.TINJAUAN PUSTAKA

Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup. Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup, tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Enzim berperan secara lebih spesifik dalam hal menentukan reaksi mana yang akan dipacu dibandingkan dengan katalisator anorganik sehingga ribuan reaksi dapat berlangsung dengan tidak menghasilkan produk sampingan yang beracun. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik) (Juryatin, 1997).

Enzim mempunyai sifat-siFat sebagai berikut:
Biokatalisator, mempercepat jalannya reaksi tanpa ikut bereaksi.
Thermolabil; mudah rusak, bila dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim tersusun dari protein yang mempunyai sifat thermolabil.
Merupakan senyawa protein sehingga sifat protein tetap melekat pada enzim.
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit, sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
Bekerjanya ada yang di dalam sel (endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.
Umumnya enzim bekerja mengkatalisis reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh : lipase, meng-katalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O Asam lemak + Gliserol
Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
Umumnya enzim tak dapat bekerja tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor (Isharmanto, 2009).

Menurut International comunition of enzymes ada enam kelompok enzim, yaitu:
1. Oksidoreduktase adaah enzim ang mengkatalis raksi oksidasi yang menggunakan koenzim (memindahkan electron dari suatu senyawa tertentu ke suatu aseptor).
2. Transferase adalah mengkatalis pemindahan gugus tertentu atau mengkatalis transfer gup-gup antar molekul.
3. Isomerase adalah mengkatalis resimensi aktif atau isomer geometric dan reaksi oksidasi rediksi intramolekul tartentu atau enzim-enzim yang mengkatalis grup penyusunan kembali pada intramolekul.
4. Liase adalah enzim yang mengkatalis reaksi pemindahan grup atau penambahan dan atau ke ikatan ganda atau pemutusan lainnya yang melibatkan penyusunan kembai konfigurasi electron-elektron pada molekul-molekul yang terbentuk.
5. Ligase adalah enzim-enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi yang menggabungkan dua molekul.
6.Hidrolase adalah meningkatkan pemecahan ikatan antar karbon sulfur dan karbon hydrogen (Isharmanto, 2009).

Adapun empat factor utama yang berperan dalam proses percepatan laju reaksi enzim adalah sebagai berikut:
1. Beberapa enzim akan menambah reaktan-reaktan, dengan orientasi tertentu pada enzim tersebut kemudian setiap sisi reaktif dari masing-masing reaktan di sekatkan satu sama; lain shingga meningkatkan prbabilitas untuk saling bereaksi.
2. Enzim dapat bereaksi dengan molekul substrat untuk mrmbrntuk molekul intermrdiet tidak stabil kemudian siap untuk melakukan reaksi berikutnya untuk membentuk produk.
3. Sisi-sisi aktif dari reaktan-reaktan tersebut dapat berfungsi sebagai donor atau aseptor electron untuk mewujudkan reaksi-reaksi asam basa.
4. Ikatan yang terjadi antara enzim dengan substrat dapat menyebabkan terjadinya peningkatan probabilitas sbstrat untuk membentuk ikatan-ikatan baru dan terlepas satu sama lain (Nurhalim, 2005).

Banyak factor yang dapat mempengaruhi kera enzim diantaranya:
1. Temperature
2. PH
3. Konsentrasi enzim
4. Pengaruh hasil akhir
5. Pengaruh zat pengikat
6. Pengaruh zat penghambat
7. Konsentrasi substrat (Nurhalim, 2005).

Enzim amilase digunakan untuk menghidrolisis pati menjadi suatu produk yang larut dalam air serta mempunyai berat molekul rendah yaitu glukosa. Enzim ini banyak digunakan pada industri minuman misalnya pembuatan High Fructose Syrup (HFS) maupun pada industri tekstil. Enzim amilase dapat diproduksi oleh berbagai jenis mikroorganisma terutama dari keluarga Bacillus, Psedomonas dan Clostridium. Bakteri potensial yang akhir-akhir ini banyak digunakan untuk memproduksi enzim amilase pada skala industri antara lain Bacillus licheniformis dan B.stearothermophillus. Bahkan penggunaan B.stearothermophillus lebih disukai karena mampu menghasilkan enzim yang bersifat termostabil sehingga dapat menekan biaya produksi ( Wikipedia, 2010).
Enzim proteolitik memainkan peranan yang penting pada industri makanan (misalnya dalam proses konversi susu menjadi keju), sebagai bahan pada deterjen maupun pada pemrosesan kulit. Protease yang dipakai secara komersial seperti serine protease dan metalloprotease, biasanya berasal dari Bacillus subtilis yang mempunyai kemampuan produksi dan sekresi enzim yang tinggi. Produsen enzim protease lainnya adalah Pseudomanas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Pemakaian enzim protease dalam proses tanning kulit dapat meningkatkan kualitas kulit, disamping itu juga merupakan pemakaian produk bioteknologi yang ramah lingkungan karena dapat mengurangi beban polusi limbah industri kulit (Wikipedia, 2010).
Enzim lipase (triacylglycerol acylhydrolases) banyak diproduksi oleh berbagai jenis mikroorganisma baik tunggal maupun bersamaan dengan enzim esterase. Mikroba penghasil lipase anatara lain adalah Pseudomonas aeruginosa, Serratia marcescens, Staphylocococcus aureus dan Bacillus subtilis. Enzim lipase ini digunakan sebagai biokatalis untuk memproduksi asam lemak bebas, gliserol, berbagai ester, sebagian gliserida, dan lemak yang dimodifikasi atau diesterifikasi dari substrat yang murah, seperti minayak kelapa sawit. Produk-produk tersebut secara luas digunakan dalam industri farmasi, kimia dan makanan (Wilipedia, 2010).
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi (Wikipedia, 2010).
Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang berupa protein dan komponen lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein. Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim berupa gugus organik yang pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD+ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam, seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti kelompok vitamin B merupakan koenzim. Jadi, enzim yang utuh tersusun atas bagian protein yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang bersatu dan kemudian disebut holoenzim (Wikipedia, 2010).
Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory). Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok, menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel (Wikipedia, 2010).
Sebagai katalis dalam reaksi-reaksi di dalam tubuh organisme, enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu yang tepat.
2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa mengubah kesetimbangan reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-lain (Wikipedia, 2010).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Suhu
Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0° C atau lebih rendah lagi, enzim tidak aktif. Jika suhu lingkungan mencapai 40° C atau lebih, enzim akan mengalami denaturasi (rusak). Suhu optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda-beda. Untuk hewan berdarah dingin, suhu optimal enzim adalah 25° C, sementara suhu optimal hewan berdarah panas, termasuk manusia, adalah 37° C.
2. pH (Tingkat Keasaman)
Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya. Misalnya enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH optimal 2. Contoh lain, enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH optimal 7,5-8.
3. Aktivator dan Inhibitor
Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya ion klorida, yang dapat mengaktifkan enzim amilase.
Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim, contohnya sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb. Sementara itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim, yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim.
4. Konsentrasi enzim dan substrat
- Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
- Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi (Mulia, 2007).



III.PROSEDUR KERJA


A . Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah water bath/pemanas, gelas piala, tabung reaksi + rak, corong gelas, pipet drop, penjepit tabung, lampu spirtus,kertas saring, batang gelas pengadung, lempeng penguji, label, tepung (amilum), kapas, es, larutan benedicts, larutan yodium, ekstrak saliva, garam dan asam cuka.

A. Cara Kerja

Uji Amilase
Menyiapkan ekstrak enzim amilase dengan cara 10 ml air liur ditambah 10 ml distilasi, kemudian di aduk perlahan. Kemudian menyiapkan 5 tabung masing-masing diisi dengan 3 ml ekstrak enzim amilase serta 1 ml larutan amilum (1%). Lalu beri perlakuan pada masing-masing tabung sebagai berikut : a. dipanaskan pada penangas air mendidih, b. air es, c. suhu kamar, d. tetsi asam cuka, e. tetesi dengan 3 tetes larutan garam (5%). Sebagai pembanding buat larutan blanko yaitu tabung yang berisi 3 ml air distilasi + 3 ml larutan amilum (1%). Diamkan selama 15,30, 45 menit. Pada maing-masing waktu tersebut uji masing-masing larutan dari setiap tabung di lempeng uji dengan larutan yodium atau benedicts dan amati apa yang tarjadi.

Uji Urease
a. Buat larutan ekstrak enzim urease dari kedelai dengan cara : Rendam 50 gram kedelai dalam air di lemari es (malam) selama 1 jam. Tiriskan rendaman kedelai tersebut, kemudian digerus dengan mortal atau diblender salama 4 menit. Hasil gerusan selanjutnya ditambah dengan air 250 ml. Kocok serta rendam lagi selama 15 menit. Saring rendaman tersebut dengan kain barsih. Air saringan siap dipakai sebagai ekstrak enzim urease.

b . Uji ekstrak urease dengan prosedur sebagai berikut, yaitu sediakan larutan substrat urea yaitu 10 gram urea dilarutkan dalm 250 ml air. Sediakan 4 buah tabung reaksi, masing-masing diisi dengan 3 ml larutan ekstrak kedelai + 2 fenolftaelin. Rendam 2 tabung dalam bongkahan es, 2 tabung pada suhu ruang. Buat larutan blanko yang tardiri dari 3 ml larutan distilasi + 3 larutan substrat + 2 tetes fenolftaelin. Diamkan selama 15 menit, kemudian bandingkan perubahan warna pada masing- masing tabung reaksi tersebut.


IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Pengamatan
1. Enzim Urase
Perlakuan
Hasil pengamatan sebelum 15 menit Hasil pengamatan setelah 15 menit
Dalam es Terdapat sedikit endapan,warna merah jambu Terdapat endapan lebih banyak,warna merah jambu/keunguan
Suhu kamar Terdapat sedikit endapan,warna merah jambu Terdapat endapan putih yang lebih banyak, warna larutan menjadi putih
kontrol Bening (tidak ada perubahan kimia) Bening (tidak ada perubahan kimia)

2. Enzim Amilase
Tabung Sebelum 15 menit 15 menit 30 menit 45 menit
Suhu ruangan Terdapat endapan,berwarna biru Terdapat endapan banyak, berwarna putih Terdapat endapan sedikit, berwarna putih Tetdapat endapan lebih sedikit, berwarna putih
Garam Terdapat endapan ,berwarna biru pekat ( antara warna dan endapan sukar bercampur) Terdapat endapan yang berkurang, warna biru semakin berkurang Terdapat endapan yang semakin berkurang, warna biru semakin berkurang Terdapat endapan yang semakin berkurang, warna biru semakin berkurang
Es Terdapat endapan ,berwarna putih keruh Terdapat endapan, berwarna kebiruan Terdapat sedikit endapan, berwarna kebiruan Terdapat endapan lebih sedikit, berwarna kebiruan
Cuka Terdapat endapan ,bening Terdapat endapan, bening Terdapat endapan yang pekat,berwarna biru Terdapat endapan lebih sedikit,berwarna biru pekat
Dipanaskan 400 c Terdapat endapan, berwarna putih keruh,di atas larutan biru kehitaman Terdapat endapan kehijauan Terdapat endapan, berwarna kuning keruh Terdapat endapan, gelebung sedikit, berwarna kuning keruh

Grafik


B. Pembahasan
Sebagai katalis dalam reaksi-reaksi di dalam tubuh organisme, enzim memiliki beberapa sifat, yaitu:
1. Enzim adalah protein, karenanya enzim bersifat thermolabil, membutuhkan pH dan suhu yang tepat.
2. Enzim bekerja secara spesifik, dimana satu enzim hanya bekerja pada satu substrat.
3. Enzim berfungsi sebagai katalis, yaitu mempercepat terjadinya reaksi kimia tanpa mengubah kesetimbangan reaksi.
4. Enzim hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.
5. Enzim dapat bekerja secara bolak-balik.
6. Kerja enzim dipengaruhi oleh lingkungan, seperti oleh suhu, pH, konsentrasi, dan lain-lain (wikipedia, 2010).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja enzim diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Suhu
Enzim tidak dapat bekerja secara optimal apabila suhu lingkungan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Jika suhu lingkungan mencapai 0° C atau lebih rendah lagi, enzim tidak aktif. Jika suhu lingkungan mencapai 40° C atau lebih, enzim akan mengalami denaturasi (rusak). Suhu optimal enzim bagi masing-masing organisme berbeda-beda. Untuk hewan berdarah dingin, suhu optimal enzim adalah 25° C, sementara suhu optimal hewan berdarah panas, termasuk manusia, adalah 37° C.
2. pH (Tingkat Keasaman)
Setiap enzim mempunyai pH optimal masing-masing, sesuai dengan "tempat kerja"-nya. Misalnya enzim pepsin, karena bekerja di lambung yang bersuasana asam, memiliki pH optimal 2. Contoh lain, enzim ptialin, karena bekerja di mulut yang bersuasana basa, memiliki pH optimal 7,5-8.
3. Aktivator dan Inhibitor
Aktivator adalah zat yang dapat mengaktifkan dan menggiatkan kerja enzim. Contohnya ion klorida, yang dapat mengaktifkan enzim amilase.
Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat kerja enzim. Berdasarkan cara kerjanya, inhibitor terbagi dua, inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang bersaing aktif dengan substrat untuk mendapatkan situs aktif enzim, contohnya sianida bersaing dengan oksigen dalam pengikatan Hb. Sementara itu, inhibitor nonkompetitif adalah inhibitor yang melekat pada sisi lain selain situs aktif pada enzim, yang lama kelamaan dapat mengubah sisi aktif enzim.
4. Konsentrasi enzim dan substrat
- Semakin tinggi konsentrasi enzim akan semakin mempercepat terjadinya reaksi. Dan konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi.
- Jika sudah mencapai titik jenuhnya, maka konsentrasi substrat berbanding terbalik dengan kecepatan reaksi (Mulia, 2007).
Enzim adalah satu atau beberapa gugus polipeptida (protein) yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Enzim bekerja dengan cara menempel pada permukaan molekul zat-zat yang bereaksi dan dengan demikian mempercepat proses reaksi. Percepatan terjadi karena enzim menurunkan energi pengaktifan yang dengan sendirinya akan mempermudah terjadinya reaksi (Wikipedia, 2010).
Berdasarkan strukturnya, enzim terdiri atas komponen yang disebut apoenzim yang berupa protein dan komponen lain yang disebut gugus prostetik yang berupa nonprotein. Gugus prostetik dibedakan menjadi koenzim dan kofaktor. Koenzim berupa gugus organik yang pada umumnya merupakan vitamin, seperti vitamin B1, B2, NAD+ (Nicotinamide Adenine Dinucleotide). Kofaktor berupa gugus anorganik yang biasanya berupa ion-ion logam, seperti Cu2+, Mg2+, dan Fe2+. Beberapa jenis vitamin seperti kelompok vitamin B merupakan koenzim. Jadi, enzim yang utuh tersusun atas bagian protein yang aktif yang disebut apoenzim dan koenzim, yang bersatu dan kemudian disebut holoenzim (Wikipedia, 2010).
Enzim bekerja dengan dua cara, yaitu menurut Teori Kunci-Gembok (Lock and Key Theory) dan Teori Kecocokan Induksi (Induced Fit Theory). Menurut teori kunci-gembok, terjadinya reaksi antara substrat dengan enzim karena adanya kesesuaian bentuk ruang antara substrat dengan situs aktif (active site) dari enzim, sehingga sisi aktif enzim cenderung kaku. Substrat berperan sebagai kunci masuk ke dalam situs aktif, yang berperan sebagai gembok, sehingga terjadi kompleks enzim-substrat. Pada saat ikatan kompleks enzim-substrat terputus, produk hasil reaksi akan dilepas dan enzim akan kembali pada konfigurasi semula. Berbeda dengan teori kunci gembok, menurut teori kecocokan induksi reaksi antara enzim dengan substrat berlangsung karena adanya induksi substrat terhadap situs aktif enzim sedemikian rupa sehingga keduanya merupakan struktur yang komplemen atau saling melengkapi. Menurut teori ini situs aktif tidak bersifat kaku, tetapi lebih fleksibel (Wikipedia, 2010).
Menurut International comunition of enzymes ada enam kelompok enzim, yaitu:
1. Oksidoreduktase adaah enzim ang mengkatalis raksi oksidasi yang menggunakan koenzim (memindahkan electron dari suatu senyawa tertentu ke suatu aseptor).
2. Transferase adalah mengkatalis pemindahan gugus tertentu atau mengkatalis transfer gup-gup antar molekul.
3. Isomerase adalah mengkatalis resimensi aktif atau isomer geometric dan reaksi oksidasi rediksi intramolekul tartentu atau enzim-enzim yang mengkatalis grup penyusunan kembali pada intramolekul.
4. Liase adalah enzim yang mengkatalis reaksi pemindahan grup atau penambahan dan atau ke ikatan ganda atau pemutusan lainnya yang melibatkan penyusunan kembai konfigurasi electron-elektron pada molekul-molekul yang terbentuk.
5. Ligase adalah enzim-enzim yang mengkatalis reaksi-reaksi yang menggabungkan dua molekul.
6.Hidrolase adalah meningkatkan pemecahan ikatan antar karbon sulfur dan karbon hydrogen (Isharmanto, 2009).

Pada percobaan yang di lakukan menggunakan 2 jenis enzim yaitu enzim urease dan amilase. Enzim urease adalah enzim yang berfungsi mengoksidasi asam urat menjadi allotonim yang mudah larut sdehingga terdapat asam urat di dalam tubuh. Enzim amilase digunakan untuk menghidrolisis pati menjadi suatu produk yang larut dalam air serta mempunyai berat molekul rendah yaitu glukosa.

Ureases disebut juga urea aminohidrolases. Ureasae merupakan enzim yang mengkatalis hidrolisis dari urea menjadi karbon dioksida dan ammonia.

Prinsip kerja urea: NH2
C=O +2H2O 2CO2 + 4NH3
NH2
Urea+air-urease ->Ammonium carbonate (sumner, 1926)
Dalam percobaan ini menggunakan enzim berupa ekstrak kacang kedelai dan substrat yaitu larutan urea. Mula-mula tabung reaksi di isi dengan 3 ml larutan ekstrak kedelai + 3 ml larutan urea + 2 tetes PP. Setelah itu ke 3 tabung reaksi di diamkan 15 menit masing-masing pada suhu ruang, es batu dan kontrol. Pada suhu ruang mula –mula berwarna merah jambu dan terdapat endapan sama halnya yang terjadi pada es batu, akan tetapi pada kontrol warna bening atau tidak mengalami perubahan kimia. Namun setelah 15 menit larutan pada suhu ruangan larutan menjadi putih dan endapan semakin bertambah sedangkan pada es batu larutan tetap berwarna merah jambu, uji kontrol pun tetap berwarna bening.
Jika suhu tabung dalam keadaan normal (suhu kamar), maka kerja enzim pun optimal. Jika suhu dalam keadaan tinggi (dalam es) maka akan terjadi denaturasi pada struktur enzim, karena struktur protein dalam enzim menentukan aktivitas enzim jika struktur ini terganggu maka aktivitas enzim pun akan tarhambat atau tidak optimal. Selain itu juga terdapat ekstrak kedelai yang merupakan zat anti enzim dimana terdapat suatu globulin dengan berat molekul besar yang dapat perikatan dengan tripsin, sehingga menjadi suatu kompleks yang tidak mempunyai kekuatan sebagai enzim. Anti enzim ini dapat di halangi dengan pemanasan. Enzim urease atau proteolitik Ph optimum 6,5;suhu 35oc dengan waktu 30 menit.
Percobaan yang ke 2 adalah dengan enzim amilase yang terdapat pada air liur, yang di letakkan pada 5 tabung dengan 5 poerlakuan yaitu pada air es, suhu ruangan, dipanaskan, cuka, dan garam. Dengan durasi waktu 15 menit, 30 menit dan 45 menit. Masing-masing tiap tabung dengan perlakuan yang berbeda menghasilkan hasil yanag berbeda pula namun ada sedikit kesamaan. Pada suhu ruang mula-mula terdapat endapan lebih banyak dan di permukaannya berwarna biru, setrelah 15 menit endapan bertambah larutan berwarna putih, begitu pula saat 30 dan 45 menit larutan semakin banyak endapannya dan semakin putih warnanya. Pada larutan garam mula-mula biru pekar dengan endapan yang mana antara ke 2 fase sulit untuk bereaksi,setelah 15 menit ,30 menit dan 45 menit larutan tetap biru pekat dengan endapan yang semakin berkurang. Pada es awalnya putih keruh setelah 15 menit terdapat endapan berwarna biru,padfa saat 30 menit tidak begitu banyak perubahan dan setelah 45 menit endapan berkuran sementara larutan berwarna biru tetapi sedikit pudar. Pada cuka setelah 15 menit larutan berwarna bening dengan endapan di tengah, setelah 30 menit berwarna biru pekat, endapan berkurang terdapat 2 lapisan endapan (lapisan bening dan putih pekat) namun pada45 menit larutan keabu-abuan dan endapan berkurang. Berbeda ketika dipanaskan, sebelumnya terdaqpat endapan dan di permukaannya biru kehitaman pada 15 menit endapan dan larutan berwarna kehijauan serta terdapat bintik-bintik amnilum yang terurai, saat 30 menit kuning keruh dan endapan dan saat 45 menit kuning keruh,endapan berkurang, ada gelembung serta amilum yang terurai. Pada kontrol hampir sama dengan garam pada setiap fasenya berwarna biru pekat, akan tetapi pada uji kontrol antara 2 fase larutan dan endapan mudah menyatu.
Adanya perubahan warna dan endapan dipengaruhi loleh suhu pada es, suhub ruangan dan pemanasan;PH asam pada cuka dan PH basa pada garam selain itu juga pengaruh konsentrasi substrat dan enzim pun mempengaruhi.
Pad suhu tinggi enzim dapat rusak, sedangkan pada suhu rendah enzim cendrung tidak bereaksi. Ph optimal enzim adalah 6-8. Amilase adalah polimer dari alfa-D-glukosa yang disambung secara 1,4 terdapat 250 glukosa atau lebih. Ph optimum amilase 4,5;suhu 60oC waktu inkubasi optimum 10 menit.



V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut
1. Kerja enzim di pengaruhi oleh suhu Ph,konsentrasi substrat, konsentrasi enzim dan zat penghambat.
2. Enzim dapat bekerja pada suhu optimum kerena bila suhu rendah atau tinggi enzim menjadi rusak atau reaksi tidak dapat terjadi secara optimal.
3. Ph optimum amilase adalah 4,5 ,suhu 600c dengan waktu 10 menit sehingga pada uji dengan garam dapat bekerja optimal.
4. Enzim urease atau proteolitik Ph optimum 6,5;suhu optimum 35o c dengan waktu 30 menit, sehingga pada percobaan yang hanya 15 menit dan suhu ruangan enzim urease tidak begitu bereaksi.



DAFTAR PUSTAKA


Isharmanto, 2009. Sifat-sifat Enzim. http://isharmanto.blogspot.com. Diakses 24.9. 2010.
Juryatin. 1997. Peran Enzim Amilase pada Tubuh Manusia. http://www.docstoc.com. Diakses 24.9.2010.
Mulia,Isnan,2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim. http://metabolismelink.freehostia.com. Diakses 26.9.2010
Nurhalim, M. Shahib.2005. Biologi Molekuler. Bandung: Universitas Padjajaran.
Wikipedia, 2010. Cara Kerja Enzim. http://metabolismelink.freehostia.com. Diakses 24.9.2010

Oleh: Ust. Zen Yusuf Al Choodlry

 

Fenomena perayaan Valentine's Day tidaklah terlalu asing di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya. Para remaja, walau baru kelas satu SMP, sudah mengenal budaya setan ini. Mereka biasa merayakannya dengan mengadakan lomba saling merayu antara lawan jenis, saling memberikan bunga dan hadiah kepada pacarnya, mengadakan pesta musik yang terkadang disertai minuman keras tanpa mempedulikan terjadinya percampuran pria dan wanita non-mahram. Bahkan, acara ini oleh mereka dijadikan ajang untuk mengekspresikan hawa nafsu kepada lawan jenis, misalnya mencium pipi, memegang tangan, sampai melakukan perbuatan yang kelewat batas, naudzu billahi min dzalik. Lucunya, perayaan ini pun rupanya tidak hanya dilakukan oleh anak muda. Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan tante-tante pun tidak ketinggalan 'bertaklid' merayakan budaya sesat ini.
Lebih memprihatinkan lagi, budaya ini telah menjarah remaja Islam, remaja yang diwanti-wanti oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk selalu mengikat perilakunya dengan ajaran Islam dan tidak membebek kepada cara hidup orang kafir, malah larut dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah Islam.

    Budaya perayaan Valentine's Day telah menjarah remaja Islam . . .membebek kepada cara hidup orang kafir dalam perayaan jahiliah ini dengan meninggalkan akidah Islam.
Mereka yang melakukan perayaan ini berdalih dengan kasih sayang. Padahal, pesta semalam suntuk dalam rangka ber-Valentine's Day diikuti dengan perbuatan dan tindakan yang bertentangan dengan moral dan agama (khususnya agama Islam) tidak akan melahirkan kasih sayang yang sejati. Kasih sayang yang dilahirkannya hanyalah kasih sayang semu dan palsu. Bukan kasih sayang, mungkin lebih tepat disebut hawa nafsu.
    Ber-Valentine's Day tidak akan melahirkan kasih sayang yang sejati. . . Bukan kasih sayang, mungkin lebih tepat disebut hawa nafsu.
Sejarah Singkat Valentine's Day

Valentin, atau Valentinus yang di Indonesia beberapa waktu terakhir ini mulai dipopulerkan secara luas dengan istilah Valentin (tanpa e atau huruf s) sebetulnya nama seorang martir (orang Kristen yang terbunuh karena mempertahankan ajaran agama yang dianutnya). Valentin yang sebenarnya adalah nama seorang tokoh agama Kristen yang karena kesalehan dan kedermawanannya diberi gelar Saint atau Santo disingkat dengan St., yang mempunyai tempat istimewa di dalam ajaran agama ini. Panggilan atau gelar ini dilekatkan pula kepada tokoh Kristen yang lainnya, seperti St. Paul, St. Peter, St. Agustine dan sebagainya. St. hanya dihubungkan dengan nama seorang penganjur dan pemimpin besar agama Kristen, dan karena itu tidak dapat diberikan kepada sembarang pemeluk agama ini, yang tingkat keagamaannya masih rendah.
St. Valentin ini karena pertentangannya dengan Kaisar CLAUDIUS II, penguasa Romawi pada waktu itu, berakhir dengan pembunuhan atas dirinya pada abad ketiga, tepatnya pada tanggal 14 Februari tahun 270 Masehi. Menurut kepercayaan Kristen, kematian Valentin ini dikategorikan martir membela agamanya, sebagaimana orang Islam menyebut syahid bagi seorang muslim yang terbunuh di medan jihad.
Kematian yang tragis, kesalehan, dan kedermawanan Valentin ini tidak dapat dilupakan oleh para pengikutnya di belakang. Valentine dijadikan simbol bagi ketabahan, keberanian, dan kepasrahan seorang Kristen menghadapi kenyataan hidupnya. Namanya dipuja dan diagungkan dan hari kematiannya diperingati oleh pengikutnya dalam setiap upacara keagamaan yang dianggap sesuai dengan peristiwa tragis itu. Upacara peringatan yang pada mulanya bersifat religius itu dimulai pada abad ketujuh Masehi dan berlangsung sampai abad keempat belas, dan setelah abad itu signifikansi keagamaannya mulai hilang dan tertutup oleh upacara dan ceremony yang non-agamis.
Hari Valentin, sebagaimana dikatakan di atas, adalah hari kematian Valentine yang kemudian diperingati oleh para pengikutnya setiap tanggal 14 Februari. Kemudian hari Valentine ini dihubungkan pula dengan pesta atau perjamuan kasih sayang bangsa Romawi kuno yang disebut supercalia yang biasanya jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang Romawi masuk Kristen, maka pesta supercalia itu secara religius dikaitkan dengan kematian atau upacara kematian St. Valentine.

Penerimaan Valentine sebagai model kasih sayang tulus diduga seperti berasal dari kepercayaan orang Eropa, bahwa masa kasih sayang mulai bersemi bagi burung jantan dan burung betina pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya. Perkiraannya atau kepercayaannya ini lalu berkembang menjadi pengertian umum bahwa sebaiknya pihak pemuda mencari seorang pemudi (wanita) untuk menjadikan pasangannya dan sebaliknya pada tanggal tersebut. Bersamaan dengan itu, mereka menyarankan untuk saling tukar tanda mata atau cadeau (kado) sebagai lambang terbinanya kasih sayang di antara mereka. Namun, Valentine ini lebih dipopularkan lagi oleh orang-orang Amerika dalam bentuk greeting card (kartu ucapan selamat) terutama sejak berakhirnya Perang Dunia I.
    Valentine ini lebih dipopularkan lagi oleh orang-orang Amerika dalam bentuk greeting card (kartu ucapan selamat) terutama sejak berakhirnya Perang Dunia I.
Hukum Merayakan Valentine's Day

Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikiran. Apalagi, bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syiar dan kebiasaan. Padahal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam, artinya, "Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut." (HR At-Tirmizi).
Abu Waqid meriwayatkan, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam saat keluar menuju Perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat berkata, 'Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath.' Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, 'Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, 'Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.' Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian'." (HR At-Tirmizi, ia berkata, hasan sahih).
Berkasih-sayang versi valentinan ini haruslah diketahui terlebih dahulu hukumnya, lalu diputuskan apakah akan dilaksanakan atau ditinggalkan. Dengan melihat dan memahami asal-usul serta fakta pelaksanaan Valentine's Day, sebenarnya perayaan ini tidak ada sangkut pautnya sedikit pun dengan corak hidup seorang muslim. Tradisi tanpa dasar ini lahir dan berkembang dari segolongan manusia (kaum/bangsa) yang hidup dengan corak yang sangat jauh berbeda dengan corak hidup berdasarkan syariat Islam yang agung.
Sangat jelas bahwa Valentine Day adalah budaya orang kafir, yang kita (umat Islam) dilarang untuk mengambilnya. Kita dilarang menyerupai budaya yang lahir dari peradaban kaum kafir, yang jelas-jelas bertentangan dengan akidah Islam. Sungguh, ikut merayakan hari valentin adalah tindakan haram dan tercela.

    Valentine Day adalah budaya orang kafir, yang kita (umat Islam) dilarang untuk mengambilnya.
Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata, "Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, "Selamat hari raya" dan sejenisnya. Bagi yang mengucapkannya, kalaupun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Bahkan, perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan lebih dimurkai daripada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid'ah, atau kekufuran. Padahal, dengan itu ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta'ala."
    . . . Memberikan ucapan selamat terhadap acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram . . . . 
Syekh Muhammad bin Shaleh Al-Utsaimin ketika ditanya tentang Valentine's Day mengatakan, "Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena alasan berikut. Pertama, ia merupakan hari raya bid'ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syariat Islam. Kedua, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salaf saleh (pendahulu kita)--semoga Allah meridhai mereka. Maka, tidak halal melakukan ritual hari raya mereka, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah, ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup) yang tampak ataupun yang tersembunyi, dan semoga meliputi kita semua dengan bimbinga-Nya."

Mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup orang kafir akan membuat mereka senang dan dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati. Allah berfirman (yang artinya), "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpinmu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barang siapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Maidah: 51).

"Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya." (QS. Al-Mujadilah: 22)
    Mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup orang kafir akan membuat mereka senang dan dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam surga yang hamparannya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang disebutkan dalam hadis Qudsi, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman yang artinya, "Kecintaan-Ku adalah bagi mereka yang saling mencintai karena Aku, saling berkorban karena Aku, dan yang saling mengunjungi karena Aku." (HR Ahmad). Wallahu a'lam.

Sumber:

1. The standart International Dictionary, jilid 18 halaman 5090. The Encyclopedia Americana, jilid 27 halaman 859. (dari www.isnet.org/archive-milis/archive99).
2. Valentine's Day Bukan Ajaran Islam, Drs. Nur'i Yakin Mch, SH, M.Hum.
3. www.alsofwah.or.id
4. www.hidayatullah.com
[PurWD/voa-islam.com]

Monday 11 February 2013

Sahabat muda,
 
Apakah Ujian Nasional (UN) sangat menakutkan bagimu?  Sebagian orang mengatakan: ya. Namun sebagian  lagi mengatakan: tidak. Jika di benakmu sekarang ini tersimpan ketakutan, kekawatiran akan UN, mari ikuti paparanku - sekedar  coretan kecil -  “Trik cerdas menghadapi UN”.
Coretan kecil ini, kubagi menjadi dua bagian besar.  Kiat cerdas pertama, apa yang perlu dilakukan  di rumah dan yang kedua yang perlu dikerjakan di sekolah.
Di rumah:
Setelah belajar, berjibaku sekian bulan menyiapkan UN, sekarang saatnya untuk menyiapkan diri  - ‘menyempurnakan’ diri. Titik pangkal dari semua itu  adalah: tanamkan dalam hati, bahwa UN adalah bagian dari kesuksesanmu untuk yang akan datang. Karena UN bagian dari kesuksesan, maka usahakan berbuat dan bertindak baik, benar dan bijak dalam melangkah - mengerjakannya.  Bertindak baik, dalam arti usahakan tulus bekerja. Pepatah ‘kerja curang, akan tergemplang‘, itu ada benarnya. Benar, dalam arti ikuti aturan yang ada. Bijak dalam arti  usahakan shabat muda  mempunyai skala prioritas dalam mengerjakannya.

Pertama:
Istirahatlah yang cukup, kurangi begadang, main game. Jika perlu matikan TV di kamarmu, matikan HP (gunakan HP sebatas perlu saja).

Kedua:
Siapkan semua peralatan tulis, ballpoint, pensil, penghapus… jangan menunda menyiapkannya.

Ketiga:
Buatlah hatimu selalu merasa nyaman, tenang. Hal ini akan sangat terbantu jika engkau berdoa, berserah diri untuk semua upaya yang telah kau siapkan selama - dan menjelang UN.  Mengapa hal ketiga ini penting? Karena jika kau hanya  mengandalkan kemampuan budimu, dirimu dalam keterbatasan. Bergantunglah pada yang Maha-tak-terbatas.

Keempat:
Sebelum berangkat UN, usahakan sarapan, minum. Alasannya sederhana, perut yang kosong akan mengganggu konsentrasi. Namun hal ini tak berlaku bagi sebagian orang yang terbiasa tidak sarapan.  Artinya bisa jadi hanya minum susu plus makan camilan yang ada.  Terus, berangkatlah ke sekolah lebih awal. Mintalah berkat - doa orang tuamu (jika tidak kost).
Di sekolah

Nah, ceritanya sudah di sekolah nih…. Apa yang perlu dilakukan ketika sudah di sekolah?

Pertama:
Setelah sampai di sekolah (berangkat lebih awal),  silakan lihat, cek (kembali) nomor dan tempat kamu akan UN.  Jangan sampai salah masuk  ruangan. Jangan sampai hal tersebut (salah masuk ruangan) membuyarkan konsentrasimu. Sapa para pembimbing - pengawasmu dengan ramah, sopan (jika bertemu).  Merekakah ‘orang tuamu’ saat ini, jangan takut.

Kedua:
Jika bel sudah berbunyi, bersegeralah masuk ruangan dengan tenang. Tas dan (biasanya) HP ditempatkan di tempat tersendiri.  Rilekskan dirimu. Duduklah senyaman mungkin.

Ketiga:
Jika soal sudah dibagikan, bukalah dengan tenang. Bacalah petunjuk mengerjakan soal dengan teliti. Tulis nama dan nomor UN - mu. Setelah itu, kerjakan mulai dari soal yang paling mudah, lalu soal yang mudah, yang agak sulit, lalu kerjakan soal yang sulit. Mengapa kutuliskan begitu?  Alasannya sederhana:  jika kamu langsung mengerjakan soal yang paling sulit, maka bisa jadi waktumu akan tersita untuk mengerjakan  soal itu saja. Mengerjakan soal juga bisa seperti “kutu loncat” lo….
Catatan: dalam hal ini tak berlaku bagi semua orang. Masalahnya,  juga ada orang yang terbiasa mengerjakan soal yang paling sulit baru menyusul mengerjakan soal yang mudah.   Semua tergantung kebiasaan.  Ingat lo, a la bisa karena biasa.

Keempat:
Andai  semua soal sudah terkerjakan, usahakan baca sekali lagi. Cek ulang…baca ulang.
Kelima:
Saat bel tanda usai (habis) untuk mengerjakan soal UN, segeralah keluar dengan tenang. Jangan lupa kumpulkan lembar jawaban (dalam hal ini tergantung mekanisme kebijakan sekolah, bisa juga pengawas yang mengumpulkan).

Keenam:
Pulanglah kerumah. Istirahat,  (makan  - olah raga kecil [mis. lari-lari], dst, atur - sesuaikan sendiri) secukupnya.  Jika dirasa cukup, persiapkan untuk mata UN yang berikutnya.
Nah, sederhana ‘kan? Berpikir dan bertindaklah untuk sukses. Ingat, didunia ini semua hal yang baik dan mulia perlu diupayakan, termasuk keberhasilan dalam UN dengan tulus - lurus.

Sahabat muda,

Semoga tulisan ini ikut membantumu.
Salam Prima, sukses terbaik untukmu.


Matahari : Akulah yang terhebat, tak ada yang mampu menandingi terangnya sinarku..

Lilin : sainarmu memang yg terhebat , tak ada yg mampu menandingimu, tapi kau lupa akan1 hal.

Matahari : apa itu ??

Lilin : apakah kau bisa menghidupkan diriku ??
Disaat malam tiba, mampukah kau terangi seluruh manusia ??
Tahukah kamu mengapa manusia kadang malas atau memakai pelindung ketika keluar ruangan disaat dirimu hadir ?? Sinarmu menyakiti mereka.. coba lihat mereka yang masih kecil, dikala hujan tiba dan awan kelabu membuat sinarmu tenggelam, mereka tertawa, mereka gembira.. sadarkah kamu akan halitu ??

Aku memang sebuah lilin lemah, sinarku tak sehebat dirimu.. tapi, dikala dunia gelap gulita, mereka mencariku dan ketika sinarku tiba, dapat kulihat dari dekat wajah mereka tanpa menyakitinya.. aku tahu, aku tidaklah bertahan lama, namun aku bangga bisa menjaga mereka, menuntun mereka berjalan dalam kegelapan..aku tau mereka mencintaiku, aku tau mereka kadang melupakanmu, namun dikala yg lain tak mampu , mereka pasti mencariku dan dapat kulihat kebahagiaan diwajah mereka..

Matahari : maafkan aku teman kecilku, aku sadar .. meski sinarkuyang terhebat, namun aku tak berguna jika aku menyakiti mereka, aku mengakuinya teman.. terima kasih teman kau telah buatku sadar dan mengerti .

Liliin : :)

Pesan : Sehebat Apapun Seseorang , Tidak ada gunanya Kalau Menyombongkan Dirinya dan Bisanya Menyakiti Orang lain
 
Sesuai dengan Prosedur Operasional Baku (POB) SNMPTN Tahun 2013, setiap sekolah harus melalui 2 (dua) tahap yaitu pengisian PDSS dan pendaftaran.

Pengisian PDSS

  • Kepala Sekolah mengisi data sekolah dan siswa di PDSS melalui laman http://pdss.snmptn.ac.id.
  • Kepala Sekolah mendapatkan password setiap siswa yang akan digunakan untuk melakukan verifikasi.
  • Siswa melakukan verikasi data rekam jejak prestasi akademik yang diisikan oleh Kepala Sekolah dengan menggunakan NISN dan password yang diberikan oleh Kepala Sekolah.
  • Bagi siswa yang tidak melaksanakan verifikasi maka data rekam jejak prestasi akademik yang diisikan oleh Kepala Sekolah dianggap benar dan tidak dapat diubah setelah waktu verifikasi berakhir.

Pendaftaran

  • Siswa Pelamar, menggunakan NISN dan password, yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman SNMPTN http://www.snmptn.ac.id untuk melakukan pendaftaran.
  • Siswa Pelamar mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi, serta mengunggah (upload) pasfoto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan. Siswa pelamar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih.
  • Kepala Sekolah harus memberi rekomendasi kepada siswa yang sudah mendaftar SNMPTN.
  • Pelamar program studi keolahragaan dan seni harus mengunggah portofolio atau dokumen bukti keterampilan yang diisi oleh Kepala Sekolah dan/atau siswa menggunakan pedoman yang dapat diunduh pada laman http://www.snmptn.ac.id.
  • Siswa pelamar mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.

Untuk memberikan kemudahan dalam proses pendaftaran PDSS SNMPTN Tahun 2013, berikut ini disertakan panduan pengisian PDSS:

PDSS

Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) adalah sistem di mana sekolah memasukkan nilai rapor siswa untuk proses seleksi SNMPTN.
Nilai dimasukkan bersamaan dengan periode penilaian rapor siswa tiap semester.

Pengumuman Panitia SNMPTN 2013

  1. Pendaftaran untuk sekolah di PDSS telah ditutup pada tanggal 8 Februari 2013
  2. Bagi sekolah yang telah mendaftar di PDSS namun belum menyelesaikan keseluruhan tahapan kegiatan pengisian nilai, panitia masih memberikan kesempatan untuk menyelesaikannya sampai tanggal 11 Februari 2013 pukul 22.00 WIB.
  3. Bagi siswa yang belum melakukan verifikasi nilai yang telah diisikan oleh sekolah, diberikan batas waktu sampai tanggal 6 Maret 2013 pukul 22.00 WIB.






























Saturday 9 February 2013

Solusi Saat Sempit Rezki.


Oleh: Badrul Tamam


Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah atas Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.


Sesungguhnya rizki ada di tangan Allah semata. Dia lapangkan dan menyempitkan rizki bagi siapa yang Dia kehendaki. Pastinya dengan hikmah dan keadilan-Nya. Maka betatapun usaha dilakoni seseorang dalam mencari rizki, tidak diperolehnya kecuali sesuai dengan apa yang telah Allah tetapkan untuknya. Sebaliknya, betapa besar usaha orang untuk menghalangi sampainya rizki kepadanya maka rizki itu akan tetap diperolehnya sebagaimana tidak ada penghalangnya.


أَوَلَمْ يَرَوْا أَنَّ اللَّهَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezeki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman." (QS. Al-Ruum: 37)


Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam mengajari zikir sesudah shalat,


اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ  

"Ya Allah, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang bisa memberi apa yang Engkau cegah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)


Imam al-Thabrani meriwayatkan dalam al-Kabirnya, dari Abu Darda' Radhiyallahu 'Anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam beliau bersabda,


إن الرِّزق ليَطْلب العبد أكثر مما يطلبه أجَلُه


"Sesungguhnya rizki mencari hamba lebih banyak daripada ajal mencarinya." (Dishahihkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih al-Jami')


Sesungguhnya jatah rizki seperti jatah umur. Tidak akan habis, jika belum sampai habis ajal. Sehingga kita tidak akan terlalu bersedih dan berduka dalam kehidupan dunia ini. Walau harus tetap berusaha dengan mempercayakan kepada Allah.


Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, "Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rizki! Ketahuilah, sesungguhnya seorang jiwa tidak akan mati kecuali telah sempurna rizkinya. Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaguslah dalam mencari rizki. Ambil yang halal dan tinggalkan yang haram." (Disebutkan Al-Albani dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 2866)


Maka kewajiban hamba dalam rizki ini ada dua perkara: Pertama, mengusahakan sebab yang dibolehkan syariat untuk memperoleh rizki yang halal. Kedua, ridha dengan pembagian Allah kepadanya karena hakikat ketetapan Allah atas hamba mukmin adalah baik. Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,


عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ

"Sungguh menakjubkan urusan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya seluruh urusannya adalah baik; ?dan itu tidak dimiliki kecuali orang mukmin. Jika ia mendapat kelapangan, ia bersyukur, maka itu baik baginya. Jika mendapat kesulitan/kesusahan, ia bersyukur, maka itu baik baginya." (HR. Muslim)
Hakikat Kebahagiaan Hidup di Dunia

Perlu dipahami, hakikat kebahagiaan di dunia ini bukan semata dengan banyaknya harta. Sesungguhnya kebahagiaan itu dengan iman, qana'ah, dan ridha dengan pembagian Allah Ta'ala. Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala,


مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ


"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-Nahl: 97)


Balasan Hayah Thayyibah berlaku pada kehidupan dunia. Bentuknya berupa tenangannya hati dan tentramnya jiwa serta tidak disibukkan dengan godaan-godaan yang memalingkan hatinya. Bentuk lainnya, Allah memberikan rizki yang halal lagi baik kepadanya dari jalan yang tak disangka-sangka.

Ali bin Abi Thalib menafsirkannya dengan qana'ah (merasa cukup dan ridha dengan pemberian Allah).


Al-Dhahak berkata, "Ia (hayah thayyibah) adalah rizki halal dan ibadah di dunia." Dalam perkataan beliau yang lain, "Ia adalah amal ketaatan dan senang dengannya." Namun yang benar menurut Ibnu Katsir, Hayah Thayyibah mencakup semua ini secara keseluruhan. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits shahih, "Sungguh beruntung orang yang telah masuk islam, diberi rizki yang cukup, dan diberikan rasa cukup (qana'ah) oleh Allah atas apa yang telah diberikan kepadanya." (HR. Muslim, al-Tirmidzi dan Ahmad)

Saat Rizki Berkurang

Sesungguhnya dunia di sisi Allah tidak memiliki nilai lebih. Bahkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pernah membuat permisalan, dunia lebih hina daripada bangkai anak kambing yang cacat. Dan jika dunia itu memiliki nilai di sisi Allah seberat sayap nyamuk niscaya orang kafir tidak akan diberi minum di dunia ini. (HR. Ibnu Majah)

Maka sesuatu yang hina tidaklah layak memalingkan kita dari akhirat dan mempersipakan bekal perjumpaan dengan Allah 'Azza wa Jalla. Saat ia berkurang atau hilang tidaklah boleh menjadikan kita kehilangan harapan kenikmatan yang abadi di surga. Maka janganlah terlampau sedih dan berduka saat dunia berkurang. Jangan putus asa dan merasa menjadi orang sengsara. Lihatlah orang lain yang taraf ekonominya di bawahmu -dan jangan pandang yang di atasmu-, niscaya kamu akan mendapati nikmat Allah ada padamu. Yakinlah, jika engkau sekarang fakir maka banyak orang yang hidupnya terbebani dengan hutang-hutang. Jika jumlah harta yang ada di tanganmu sedikit, maka ketahuilah bahwa ada orang selainmu yang kehilangan harta, kesehatan, dan anaknya. Ridhalah dengan takdir Allah dalam pembagian rizki ini. Ketahuilah, Allah hanya menghendaki kebaikan untukmu dalam takdir-Nya ini.


Saat mendapati hidup yang sempit dan kekurangan rizki ada beberapa sikap yang harus diambil: Pertama, menambah sifat qana'ah.

Kedua, mengusahakan sebab rizki sambil bertawakkal kepada Allah Ta'ala.

Ketiga, melaporkan kesusahannya kepada Allah dengan berdoa dan bersimpuh di hadapan-Nya dalam shalat, khususnya pada qiyamulail di sepertiga malam terakhir. Saat itu Allah turun ke langit dunia dan menawarkan kepada para hamba-Nya: Siapa yang mau berdoa kepada-Ku niscaya aku kabulkan doanya, Siapa yang meminta kepada-Ku siscaya aku beri permintaannya, siapa yang memohon ampun kepada-Ku niscara Aku mengampuninya.


Allah 'Azza wa Jalla  berfirman,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Thaahaa: 132)


Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan riwayat yang menunjukkan bahwa shalat dalam ayat di atas adalah shalat malam. Kemudian beliau berkata, "Yakni apabila kamu tegakkan shalat maka rizki akan datang kepadamu dari jalan yang tak pernah kamu sangka-sangka."


Keempat, meningkatkan taubat dan memperbanyak istighfar. Karena maksiat itu menjadi sebab sempitnya rizki dan datangnya kesulitan. Hal ini sebagaimana dikabarkan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, "Sesungguhnya seseorang diharamkan rizki disebabkan dosa yang dilakukannya." (HR. Ahmad dan selainnya)


Allah Ta'ala berfirman tentang petuah Nabi Nuh 'alaihis salam kepada umatnya agar banyak istighfar,


فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا


"Maka aku katakan kepada mereka: "Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun,niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat,dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai"." (QS. Nuuh: 10-12)


Allah menerangkan tentang titah Nabi Hud kepada kaumnya untuk istighfar, ia menjadi sebab bertambahnya kekuatan fisik dan turunnya rizki,


وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ


"Dan (Hud berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa"." (QS. Huud: 52)


Dalam hadits disebutkan,


 مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَمِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ


"Siapa yang kontinyu beristighfar maka Allah jadikan baginya jalan keluar dari setiap kesulitannya, kesudahan dari setiap kesedihannya, dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka." (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)


Selanjutnya isi kehidupan dengan ketaatan dan kebaikan. Sesungguhnya karunia Allah didapatkan dengan ketaatan dan suka berbuat baik kepada sesama. Sebaliknya kemaksiatan dan sikap buruk kepada orang merupakan sebab kesulitan dan kesusahan. Karena sesunggguhnya balasan sesuai dengan jenis amal. Wallahu Ta'ala A'lam. 

sumber : [PurWD/voa-islam.com]

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah untuk baginda Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya.
Anda mungkin pernah mendengar pernyataan begini, "Bahwa Imlek itu hanyalah tradisi etnis Tionghoa dan bukan bagian ajaran agama tertentu". Karenanya umat Islam khususnya yang beretnis Tionghoa boleh-boleh saja merayakan Imlek. Benarkah Imlek hanya tradisi? Bolehkah seorang muslim turut merayakan Imlek? Tulisan ini berusaha untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, dengan menelaah ajaran agama Khonghucu, serta menelaah hukum syariah Islam yang terkait dengan keterlibatan kaum muslimin dalam perayaan hari raya agama lain.

Imlek Adalah Ajaran Agama Khonghucu, Bukan Sekedar Tradisi Tionghoa
Memang tak jarang kita dengar dari orang Tionghoa, termasuk tokoh-tokohnya yang sudah masuk Islam, bahwa Imlek itu sekedar tradisi. Tidak ada hubungannya dengan ajaran suatu agama sehingga umat Islam boleh turut merayakannya. Sebagai contoh, Sekretaris Umum DPP PITI (Pembina Iman Tauhid Islam), H. Budi Setyagraha (Huan Ren Cong), pernah menyatakan bahwa Imlek adalah tradisi menyambut tahun baru penanggalan Cina, datangnya musim semi, dan musim tanam di daratan Cina.
H. Budi Setyagraha berkata,”Imlek bukan perayaan agama.” (Lihat “Sekjen DPP PITI : Rayakan Imlek Jangan Berlebihan”, Kedaulatan Rakyat, Selasa, 13 Pebruari 2007, hal. 2).
Padahal kalau kita mendalami agama Khonghucu, khususnya mengenai hari-hari rayanya, terbukti bahwa pernyataan tersebut tidak benar. Sebab sebenarnya Imlek adalah bagian integral dari ajaran agama Khonghucu, bukan semata-mata tradisi.
Dalam bukunya Mengenal Hari Raya Konfusiani (Semarang : Effhar & Dahara Prize, 2003) hal. vi-vii, Hendrik Agus Winarso menyebutkan bahwa masyarakat memang kurang memahami Hari Raya Konfusiani.
Hendrik Agus Winarso mengatakan,”Misalnya Tahun Baru Imlek dianggap sebagai tradisi orang Tionghoa.” Dengan demikian, pandangan bahwa Imlek adalah sekedar tradisi, yang tidak ada hubungannya dengan agama, menurut penulis buku tersebut, adalah suatu kesalahpahaman (Ibid., hal. v).
Dalam buku yang diberi kata sambutan oleh Ketua MATAKIN tahun 2000 Hs. Tjhie Tjay Ing itu, pada hal. 58-62, Hendrik Agus Winarso telah membuktikan dengan meyakinkan bahwa Imlek adalah bagian ajaran Khonghucu. Hendrik Agus Winarso menerangkan, Tahun Baru Imlek atau disebut juga Sin Cia, merupakan momentum untuk memperbarui diri. Momentum ini, kata beliau, diisyaratkan dalam salah satu kitab suci Khonghucu, yaitu Kitab Lee Ki, bagian Gwat Ling, yang berbunyi:
“Hari permulaan tahun (Liep Chun) jadikanlah sebagai Hari Agung untuk bersembahyang besar ke hadirat Thian, karena Maha Besar Kebajikan Thian. Dilihat tiada nampak, didengar tiada terdengar, namun tiap wujud tiada yang tanpa Dia… (Tiong Yong XV : 1-5).
 
(Lihat Hendrik Agus Winarso, Mengenal Hari Raya Konfusiani, [Semarang : Effhar & Dahara Prize, 2003], hal. 60-61).
Penulis buku tersebut lalu menyimpulkan Imlek adalah bagian ajaran Khonghucu, dengan menegaskan,”Dengan demikian, menyambut Tahun Baru bagi umat Khonghucu Indonesia mengandung arti ketakwaan dan keimanan.” (ibid.,hal. 61).
Maka tidaklah benar pendapat yang menyebutkan bahwa Imlek hanya sekedar tradisi orang Tionghoa, atau Imlek bukan perayaan agama. Yang benar, Imlek justru adalah bagian ajaran agama Khonghucu, bukan sekedar tradisi.
Lagi pula, harus kami tambahkan bahwa boleh tidaknya seorang muslim melakukan sesuatu, tidaklah dilihat apakah sesuatu itu berasal dari tradisi atau ataukah dari agama. Seakan-akan kalau berasal dari tradisi hukumnya boleh-boleh saja dilakukan, sementara kalau dari agama lain hukumnya tidak boleh.
Standar semacam itu sungguh batil dan tidak ada dalam Islam. Karena standar yang benar menurut Islam, adalah Al-Qur`an dan As-Sunnah. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman (artinya):

اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ وَلَا تَتَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ 

“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya.” (QS. Al-A’raaf: 3)
Kalimat “maa unzila ilaykum min rabbikum” dalam ayat di atas yang berarti “apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu”, artinya adalah Al-Qur`an dan As-Sunnah. (Tafsir Al-Baidhawi, [Beirut: Dar Shaadir], Juz III/2).

Jadi suatu perbuatan itu boleh atau tidak boleh dilakukan, tolok ukurnya adalah Al-Qur`an dan As-Sunnah. Apa saja yang benar menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah, berarti boleh dikerjakan. Sebaliknya apa saja yang batil menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah, berarti tidak boleh dilakukan
Maka kalau kita hendak menilai perbuatan muslim turut merayakan Imlek menurut Islam, tolok ukurnya harus benar. Yaitu harus kita lihat adalah apakah perbuatan itu boleh atau tidak menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah, bukan melihat apakah Imlek itu dari tradisi atau dari agama.
Sungguh kalau seorang muslim menggunakan tolok ukur tadi, yaitu melihat sesuatu itu dari tradisi atau agama, ia akan tersesat. Sebab suatu tradisi tidak selalu benar, adakalanya ia bertentangan dengan Islam dan adakalanya sesuai dengan Islam. Contoh, free sex pada masyarakat Barat yang Kristen. Free sex jelas telah menjadi tradisi Barat, meski perbuatan kotor itu bukan bagian agama Kristen/Katholik, karena agama ini pun mengharamkan zina. Lalu, apakah karena free sex itu sekedar tradisi, dan bukan agama, lalu umat Islam boleh melakukannya? Jelas tetap tidak boleh, bukan?
Walhasil, mari kita gunakan barometer yang benar untuk menilai suatu perbuatan. Barometernya, bukan dilihat dari segi asalnya apakah suatu perbuatan itu dari tradisi atau agama, melainkan dilihat dari segi boleh tidaknya perbuatan itu menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah. Inilah pandangan yang haq, tidak ada yang lain.

Haram Atas Muslim Turut Merayakan Imlek
Berdasarkan dalil-dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah, haram hukumnya seorang muslim turut merayakan hari raya agama lain, termasuk Imlek, baik dengan mengikuti ritual agamanya maupun tidak, baik dianggap ajaran agama maupun dianggap tradisi, termasuk juga memberi ucapan selamat Gong Xi Fat Chai. Semuanya haram.
Imam Suyuthi berkata,”Juga termasuk perbuatan mungkar, yaitu turut serta merayakan hari raya orang Yahudi, hari raya orang-orang kafir, hari raya selain orang Arab [yang tidak Islami], ataupun hari raya orang-orang Arab yang tersesat. Orang muslim tidak boleh melakukan perbuatan itu, sebab hal itu akan membawa mereka ke jurang kemungkaran…” (Imam Suyuthi, Al-Amru bi Al-Ittiba’ wa An-Nahyu ’An Al-Ibtida` (terj.), hal. 91).
Khusus mengenai memberi ucapan selamat, Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata,”Adapun memberi ucapan selamat yang terkait syiar-syiar kekufuran yang menjadi ciri khas kaum kafir, hukumnya haram menurut kesepakatan ulama, misalnya memberi selamat atas hari raya atau puasa mereka...” (Ahkam Ahli Adz-Dzimmah, [Beirut : Darul Kutub Al-’Ilmiyah], 1995, Juz I/162).
Dalil Al-Qur`an yang mengharamkan perbuatan muslim merayakan hari raya agama kafir di antaranya firman Allah SWT (artinya) : “Dan (hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu ialah) orang-orang yang tidak menghadiri kebohongan…” (QS. Al-Furqan: 72).
Kalimat “laa yasyhaduuna az-zuur” dalam ayat tersebut menurut Imam Ibnu Taimiyah maknanya yang tepat adalah tidak menghadiri kebohongan (az-zuur), bukan memberikan kesaksian palsu. Dalam bahasa Arab, memberi kesaksian palsu diungkapkan dengan kalimat yasyhaduuna bi az-zuur. Jadi ada tambahan huruf jar yang dibaca bi. Bukan diungkapkan dengan kalimat yasyhaduuna az-zuur (tanpa huruf jar bi). Maka ayat di atas yang berbunyi “laa yasyhaduuna az-zuur” artinya yang lebih tepat adalah ”tidak menghadiri kebohongan”, bukannya ” memberikan kesaksian palsu.” (M. Bin Ali Adh-Dhabi’i, Mukhtarat min Kitab Iqtidha` Shirathal Mustaqim Mukhalafati Ash-habil Jahim (terj.), hal. 59-60)
Sedang kata “az-zuur” (kebohongan) itu sendiri oleh sebagian tabi’in seperti Mujahid, adh-Dhahak, Rabi’ bin Anas, dan Ikrimah artinya adalah hari-hari besar kaum musyrik atau kaum jahiliyah sebelum Islam (Imam Suyuthi, Al-Amru bi Al-Ittiba’ wa An-Nahyu ’An Al-Ibtida` (terj.), hal. 91-95).
Jadi, ayat di atas adalah dalil haramnya seorang muslim untuk merayakan hari-hari raya agama lain, seperti hari Natal, Waisak, Paskah, Imlek, dan sebagainya.
Imam Suyuthi berdalil dengan dua ayat lain sebagai dasar pengharaman muslim turut merayakan hari raya agama lain (Lihat Imam Suyuthi, ibid., hal. 92). Salah satunya adalah ayat (artinya) : “Dan sesungguhnya jika kamu [Muhammad] mengikuti keinginan mereka setelah datangnya ilmu kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zalim.” (QS. Al-Baqarah: 145).
Menurut Imam Suyuthi, larangan pada ayat di atas tidak hanya khusus kepada Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, tapi juga mencakup umat Islam secara umum. Larangan tersebut adalah larangan melakukan perbuatan sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang bodoh atau orang kafir [seperti turut merayakan hari raya mereka]. Sedangkan yang mereka lakukan bukanlah perbuatan yang diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya (Lihat Imam Suyuthi, ibid., hal. 92).
Adapun dalil As-Sunnah, antara lain Hadits Nabi SAW,“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud).
Dalam hadits ini Islam telah mengharamkan muslim untuk menyerupakan dirinya dengan kaum kafir pada hal-hal yang menjadi ciri khas kekafiran mereka, seperti hari-hari raya mereka. Maka dari itu, haram hukumnya seorang muslim turut merayakan hari-hari raya agama lain (Lihat Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Penjelasan Tuntas Hukum Seputar Perayaan, [Solo : Pustaka Al-Ummat], 2006, hal. 76).
Berdasarkan dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah di atas, haram hukumnya seorang muslim turut merayakan Imlek dalam segala bentuk dan manifestasinya. Haram bagi muslim ikut-ikutan mengucapkan Gong Xi Fat Chai kepada orang Tionghoa, sebagaimana haram bagi muslim menghiasi rumah atau kantornya dengan lampion khas Cina, atau hiasan naga dan berbagai asesoris lainnya yang serba berwarna merah. Haram pula baginya mengadakan berbagai macam pertunjukan untuk merayakan Imlek, seperti live band, karaoke mandarin, demo masak, dan sebagainya.
Semua bentuk perbuatan tersebut haram dilakukan oleh muslim, karena termasuk perbuatan terlibat merayakan hari raya agama kafir yang telah diharamkan Al-Qur`an dan As-Sunnah.

Himbauan Kepada Muslim Etnis Tionghoa
Terakhir, kami sampaikan seruan dan himbauan kepada saudara-saudaraku muallaf dari etnis Tionghoa, hendaklah Anda masuk ke dalam agama Islam secara keseluruhannya (kaffah). Janganlah Anda –semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Anda semua— mengikuti langkah-langkah setan, yakni masuk ke dalam agama Islam namun masih mempertahankan sebagian ajaran lama yang dulu Anda peluk dan Anda amalkan, seperti perayaan Imlek. Marilah kita masuk ke dalam agama Islam dengan seutuhnya dan seikhlas-ikhlasnya. Mari kita renungkan firman Allah SWT (artinya) : “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh nyata bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 208) Wallahu a’lam bi al-shawab.


[PurWD/voa-islam/www.khilafah1924.org]
 
Sumber: Tulisan Ust. M Shiddiq Al-Jawi berjudul : Imlek Adalah Hari Raya Agama Khonghucu Bukan Sekedar Tradisi Tionghoa: Haram atas Muslim Turut Merayakannya. (Dengan sedikit editan) Dari Situs:  www.khilafah1924.org

MAKHLUK ANEH DARI SULAWESI-SELATAN

 

photo manusia aneh di Sulawesi Selatan (Sul-Sel)


Kisah Anda-Percaya Atau Tidak? Berikut ini adalah sebuah artikel singkat yang berisi informasi tentang kisah dan cerita nyata turun temurun tentang berbagai manusia aneh dan makhluk halus yang ada di Sulawesi Selatan (Sul Sel). Info Artikel ini dikiriman oleh saudara Amiruddin, melalui Submit Article yang kami sediakan. Dan menurut kami menarik, maka kami tampilkan di halaman ini.

Beragam Jenis Manusia Aneh di Sulawesi Selatan
Berdasarkan kisah nyata secara turun temurun, dijelaskan bahwa terdapat beberapa jenis manusia aneh atau menyerupai kebiasaan atau keahlian makhluk halus di Sulawesi Selatan (Sule-Sel). Beberapa manusia aneh yang diceritakan tersebut antara lain seperti (Red):

Parakang
Parakang ini adalah seseorang yang bisa berubah-ubah menjadi hewan, benda dan apa saja yang bentuk dan modelnya aneh dan menyeramkan, beda dengan yang aslinya. Contohnya misalnya dia berubah jadi anjing, maka anjing hasil jelmaan manusia yang mempunyai ilmu parakang ini beda dengan anjing betulan. Konon parakang ini amat berbahaya, bisa memakan orang-orang sakit atau bayi. Ilmu parakang bisa didapat berdasarkan keturunan dan menerima ilmu parakang dari seseorang.

Poppo
Poppo ini adalah jenis manusia terbang, didapat dari keturunan. Orang yang menganut ilmu poppo katanya gesit dalam bekerja kalau siang hari, matanya selalu memerah, suka meludah-ludah. Konon bila malam hari manusia poppo ini akan terbang mencari buah-buahan atau mangsa lainnya. Dan sebelum terbang, dia menyimpan jeroannya di pammakang (lantai atas rumahnya/tempat menyimpan padi). Ada 2 macam poppo, pertama poppo sallang, jenis poppo ini berbahaya karena bisa memangsa orang2 yang sedang sakit dan yang kedua adalah poppo mandala, jenis ini tidak berbahaya, karna yang ia cari hanyalah buah-buahan pada malam hari.

Tujua
Tujua Inilah yang paling melegenda di Sulsel, konon tujua ini adalah 7 orang anak raja yang nakal sekali, saking nakalnya, mereka ketika meninggal tidak diterima diakherat, dalam artian sampai saat ini mereka gentayangan antara alam dunia dan alam akherat. Konon lagi kuburan dari tujua ini adalah 7 kubur yang terdapat dilapangan karebosi. Roh dari tujua ini katanya dapat digunakan untuk menyantet sesorang, dan sampai sekarang masih banya yang percaya akan adanya roh tujua ini. Dari 7 orang tujua ini, katanya lagi, sibungsulah yang paling ampuh untuk digunakan menyantet seseorang, sibungsu ini katanya sumbing dan bisu.

Tallu Ana
Tallu Ana ini adalah roh seorang perempuan yang akan muncul bila kabut turun, katanya Tallu Ana ini suka menyembunyikan anak kecil di istananya, tapi anak kecil ini tidak diapa-apakan, cuman disembunyikan. Waktu saya masih bermukim di Sinjai Barat, saya kerap mendengar ada lagi anak kecil yang disembunyikan oleh Tallu Ana, dan mereka biasanya menyembunyikan anak-anak tersebut di hutan selama 3 hari.

Konkong Pancing
Konkong pancing ini katanya bermukim di gunung Bawakaraeng. Konkong pancing ini punya group dalam menyatroni kampung-kampung kalau malam hari. Group dari konkong Pancing ini sendiri, terdiri dari si Konkong Pancing sendiri (seekor anjing siluman), burung siluman, kuda siluman dan sipenunggang kuda yang merupakan sang bigboss, siluman ini biasa disebut Tu Mappilelea atau yang menyebarkan, maksudnya yang menyebarkan bencana pada malam hari.

Ok itu dulu pembahasan tentang mahluk-mahluk halus di Sulsel, lain kali disambung kembali, karena masih banyak mahluk-mahluk menyeramkan yang terdapat di Sulsel.
Sains astronomi ada menyebut bahawa kelajuan putaran planet Marikh sedang perlahan sedikit demi sedikit ke arah laluannya ke timur. Para saintis agensi angkasa lepas kebangsaan Amerika Syarikat (NASA) pula mendapati pergerakan planet itu terhenti ke arah laluan tersebut.

NASA kemudian mendapati planet Marikh telah menukar laluannya ke arah yang bertentangan, iaitu ke arah Barat, ini bermakna matahari akan terbit dari arah barat Marikh. Fenomena yang ganjil itu disebut sebagai “retrograde motion”.

Kebanyakan saintis Barat berpendapat bahawa semua planet akan melalui fenomena yang serupa dan ini termasuklah planet Bumi. Apabila ianya berlaku, maka matahari akan terbit dari Barat!
Subhanallah! Kekasih Allah Nabi Muhammad s.a.w. bersabda bahawa salah satu tanda besar yang hari kiamat akan tiba ialah apabila matahari terbit dari Barat
.
Pihak NASA telahpun mendapati tanda-tanda matahari akan terbit dari Barat semasa ahli sains astronominya mengkaji pergerakan planet Marikh. Yang mereka tidak dapat pastikan ialah tempoh masa yang bakal diambil sehinggalah semua planet melalui fenomena yang serupa.

Dapatan sains oleh NASA itu semestinya memperkukuhkan lagi iman umat Islam akan tanda-tanda kiamat. Manusia tidak tahu bila ianya akan berlaku walaupun sudah ada banyak tanda-tandanya. Hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
 

Keratan akhbar yang menyatakan bahawa NASA telah mengeluarkan kenyataan berkenaan isu ini


TEORI QURAN VS TEORI BARAT

Kalau di kaji dengan teliti, teori yang dijelaskan Al-Quran ini agak berbeza dari teori-teori barat. Yang pertama, Al-Quran menjelaskan bulan yang menyebabkan bumi bertukar arah. Al-Quran menunjukkan perkaitan yang erat dan rapat antara bumi dan bulan. Tetapi teori barat tidak ‘nampak’ pun peranan bulan dalam proses kejadian ini.

Yang ke-duanya, teori Al-Quran nampak lebih jelas dan mudah difahami, malah boleh dibuktikan melalui ujikaji makmal. Sedangkan teori barat tidak dapat diuji dalam makmal dan tidak menunjukkan keadaan matahari akan naik dari barat! Kalau berlaku perlanggaran yang teramat dahsyat (dengan komet yang besar), maka bumi akan hancur! Perlanggaran ‘kecil’ (seperti yang berlaku di Mexico) tidak akan dapat menukar putaran bumi. Lagi pun sekiranya komet melanggar bumi dari “arah yang salah” ianya mungkin akan menambah kelajuan pusingan yang ada sekarang misalkan dari 24 jam kepada 10 jam sahaja/hari. Sekiranya bumi berputar pada kelajuan ini, maka kelajuan objek yang berada pada permukaan equator (atau khatulistiwa) ialah kira-kira 4,000 km/sejam yang akan memusnahkan segala-galanya yang ada dipermukaan bumi seperti rumah, bangunan, tumbuhan, pohon kayu, dan manusia serta binatang-binatang akan berterbangan.

Lagi pun untuk membolehkan bumi perputar pada arah bertentangan, komet yang melanggar bumi mesti pergerak pada kelajuan lebih dari 2 kali kelajuan putaran bumi iaitu 3,300 km/jam (sekiranya saiz komet sama besar dengan saiz bumi), dan mesti melanggar bumi pada sudut dan lokasi yang tepat. Kalau ianya melanggar pada kutub utara, maka matahari tidak akan ‘terbit dari barat’.

Yang ke-tiga, teori Al-Quran adalah lebih tepat sebab tidak berlaku kerosakkan yang besar kepada makhluk di bumi. Sekiranya berlaku kemusnahan yang besar (misalnya bumi hancur), maka ini bermakna sudah “betul-betul kiamat” dan bukannya lagi “hampir kiamat”. Di dalam hadith di atas menjelaskan selepas matahari naik dari barat maka segala amalan dan taubat tidak diterima lagi, dan dajal akan turun ke bumi (ini menunjukkan manusia masih lagi hidup di bumi, dan berjalan seperti biasa).
Tambahan pula Al-Quran menyatakan (15:76) manusia akan melihat jalan-jalan tetap tegak, nampak seperti biasa tanpa sebarang kerosakan, dan masih boleh dilalui.


Ke-empat, penjelasan Al-Quran lebih menyeluruh dan dari teori barat. Ahli sains telah mendapati bahawa terdapat ‘2’ jenis permukaan bulan iaitu permukaan yang cerah (yang sentiasa mengadap bumi), dan permukaan gelap (yang sentiasa membelakangi bumi). Ke dua-dua permukaan ini mempunyai ciri-ciri yang berbeza yang amat ketara seperti warna, daya graviti, kandungan bahan-bahan, ketumpatan dan kemampatan, keradioaktifan, dan sebagainya. Oleh itu apabila bulan merekah ia akan merubah polar graviti, mengeluarkan tenaga elektromagnetik yang boleh menyebabkan daya graviti dan magnet bumi bertindak balas.

sumber: ahmadzikron-zikron.blogspot.com
Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!