Tuesday 29 January 2013

UJI RANGSANG NEURON
Eksperimen 1 (tanpa tutup mata)
Alat dan bahan:
                                1. Penggaris
                        2.  diri sendiri
Cara kerja:
1.      Siapkan penggaris.
2.      Orang pertama yang ingin di uji jongkok, dan dibantu dengan seorang teman yang berdiri di samping kanan yang akan menjatuhkan penggaris.
3.      Jatuhkan penggaris, lalu yang ingin diuji menangkap penggaris yang jatuh tersebut.
4.      Lihatlah pada ukuran berapa penggaris tersebut ditangkap.
5.      Makin panjang penggaris tersebut ditangkap, berarti makin lambat kecepatan rangsang neuron orang tersebut.
Hasil:
NAMA
PERCOBAAN
RATA-RATA
1
2
3
Rais
13
11
14
12,7
Hailah
14
23
7
14,7
Uswa
21
17
24
20,7
Reski
19
9
17
15
Kartini
30
19
21
23,3
Rata-rata keseluruhan
17,27
Eksperimen 2 (menggunakan tutup mata)
            Alat dan bahan:
1. Penggaris
                        2. penutup mata (kain)
                        3. diri sendiri
                Cara kerja:
1.      Siapkan penggaris.
2.      Orang pertama yang ingin di uji jongkok, dan dibantu dengan seorang teman yang berdiri di samping kanan yang akan menjatuhkan penggaris.
3.      Tutup mata orang yang ingin diuji dengan kain.
4.      Jatuhkan penggaris, lalu yang ingin diuji menangkap penggaris yang jatuh tersebut.
5.      Lihatlah pada ukuran berapa penggaris tersebut ditangkap.
6.      Makin panjang penggaris tersebut ditangkap, berarti makin lambat kecepatan rangsang neuron orang tersebut.
Hasil:
NAMA
PERCOBAAN
RATA-RATA
1
2
3
Rais
2
9
3
4,7
Hailah
30
26
30
28,7
Uswah
30
18
20
22,7
Reski
30
19
21
23,3
Kartini
30
10
30
23,3
Rata-rata keseluruhan
20,54
Kesimpulan:
                Kecepatan reaksi terhadap rangsang tiap orang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh konsentrasi tiap-tiap orang. Perbedaan eksperimen 1 dengan eksperimen 2 adalah eksperimen 1 lebih cepat responnya, karena melibatkan indra mata dan telinga. Sedangkan eksperimen 2 hanya melibatkan 1 indra. Bagi pengguna mobil hal ini sangat penting, karena kegiatan ini dapat mengukur kecepatan respon terhadap rangsang, maka dari itu kami menganjurkan agar pengendara mobil lebih cepat menanggapi setiap kejadian lalu lintas. Jika respon lambat, maka hal ini dapat dilatih. Agar jika sedang mengemudi dapat pengemudi dapat member respon atas rangsangan tiba-tiba yang terjadi di lalu lintas.

0 comments:

Post a Comment

Subscribe to RSS Feed Follow me on Twitter!