Bismillahirrahmanirrahim...
Nukilan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berikut memberikan kita pelajaran agar tidak berlaku "UJUB". Sifat ujub membuat amalan yang kita lakukan seakan-akan sirna. Akibat itu, neraka pun yang bisa jadi ancaman. Sehingga beramal baik pun selamanya tidak berujung baik. Bisa jadi ujungnya adalah seperti ini karena rasa UJUB dalam diri.
Nukilan dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berikut memberikan kita pelajaran agar tidak berlaku "UJUB". Sifat ujub membuat amalan yang kita lakukan seakan-akan sirna. Akibat itu, neraka pun yang bisa jadi ancaman. Sehingga beramal baik pun selamanya tidak berujung baik. Bisa jadi ujungnya adalah seperti ini karena rasa UJUB dalam diri.
Ibnu
Taimiyah rahimahullah berkata:
Sebagian
ulama salaf, di antaranya Sa’id bin Jubair berkata,
إنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ الْحَسَنَةَ فَيَدْخُلُ بِهَا
النَّارَ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ السَّيِّئَةَ فَيَدْخُلُ بِهَا الْجَنَّةَ
يَعْمَلُ الْحَسَنَةَ فَيُعْجَبُ بِهَا وَيَفْتَخِرُ بِهَا حَتَّى تُدْخِلَهُ
النَّارَ وَيَعْمَلُ السَّيِّئَةَ فَلَا يَزَالُ خَوْفُهُ مِنْهَا وَتَوْبَتُهُ
مِنْهَا حَتَّى تُدْخِلَهُ الْجَنَّة
Sesungguhnya
ada seorang hamba yang beramal kebaikan malah ia masuk neraka. Sebaliknya ada
pula yang beramal kejelekan malah ia masuk surga.
“Yang beramal kebaikan tersebut, ia merasa ujub (bangga
dengan amalnya), lantas ia pun berbangga diri, itulah yang mengakibatkan ia
masuk neraka.
Ada pula yang beramal kejelekan, namun ia senantiasa takut
(akan adzab Allah) dan ia iringi dengan taubat, itulah yang membuatnya masuk
surga.
Semoga jadi pelajaran berharga di pagi ini. Semoga Allah
melindungi kita dari sifat ujub dalam beramal. Terhadap dosa, moga-moga Allah
menerima taubat kita dengan kita isi hari-hari yang ada dengan amalan sholih”
Begitupun
juga ketika kita membaca buku Syarah Arba’in An Nawawiyah, kita mendapatkan
beberapa penjelasan menarik dari Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin
terhadap hadits yang berbunyi,
“Sesungguhnya
salah seorang dari kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli surga,
sehingga jarak antara dirinya dengan surga hanya satu hasta, lalu dia didahului
oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli neraka,
sehingga dia memasukinya” .
“Dan salah seorang di antara kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya sehasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli surga hingga dia memasukinya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
“Dan salah seorang di antara kalian benar-benar beramal dengan amalan ahli neraka, hingga jarak antara dirinya dengan neraka hanya sehasta, lalu dia didahului oleh catatan takdirnya, sehingga dia beramal dengan amalan ahli surga hingga dia memasukinya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)
Mungkin sebagian kita bertanya?
“Bagaimana mungkin seseorang yang
selama ini telah beramal dengan amalan ahli neraka bisa masuk surga?”
Inilah
hikmah dari Allah Subhanahu wata’ala. Syaikh menjelaskan bahwa hadits ini
menunjukkan bahwa seorang manusia tidak sepantasnya berputus asa, karena bisa
jadi seseorang melakukan kemaksiatan dalam waktu yang lama kemudian Allah
memberikan hidayah kepadanya, sehingga ia bisa mendapatkan petunjuk di akhir
hayatnya.
Jadi
jangan merasa pesimis. Bertaubatlah dan jalankan ketaatan kepada Allah meski
sebelumnya kemaksiatan telah menggerogoti sepanjang hidup Anda. Semoga dengan
demikian Allah akan memberikan husnul khatimah (akhir yang baik) bagi kehidupan
kita. Amiiiin……
(Sumber:
Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, Darul Wafa’, 10/294/abimantrono)
0 comments:
Post a Comment